Sabtu, 23 November 2013
Pengembangan Paragraf Bahasa Indonesia
Mengarang adalah mengembangkan beberapa kalimat topik. Dalam karangan itu kita harus mengembangkan paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus dapat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung satu kalimat topik. Contoh di bawah ini menunjukkan perbedaan paragraf yang tidak hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.
Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh seruling buatan Morgan. Pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang telah memesan seruling buatannya. Memang dewasa ini Morgan tergolong pembuat instrumen tiup kelas dunia.
Perhatikan paragraf berikut yang merupakan pengembangan kalimat-kalimat topik di atas.
Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh seruling buatan Morgan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh beberapa penggemar seruling Eropa. Hal ini terjadi setelah Morgan mengemukakan bahwa pemesanan serulingnya ditutup.
Pada pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang telah memesan seruling buatannya. Jika dibuat terus menerus, Morgan harus bekerja selama empat belas tahun guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat berperan pada musik di dunia Eropa sejak tahun 1950.
Dewasa ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Beberapa ahli lainnya adalah Hans Caolsma (Utreacth), Mortin Skovroneck (Bremen), Frederick van Huene (Amerika Serikat), Klaus Scheel (Jerman), serta Sighoru Yamaoka dan Kuito Kinoshito (Jepang). (Dikutip dari Arifin 1988:138).
Kalau kita amati, ternyata paragraf-paragraf yang terakhir lebih “berbicara” daripada paragraf sebelumnya yang mengandung tiga buah kalimat topik. Paragraf terakhir hemat akan kalimat topik, tetapi kreatif akan kalimat-kalimat penjelas.
Teknik Pengembangan Paragraf
Secara garis besar teknik pengembangan paragraf ada dua macam. Teknik pertama, menggunakan “ilustrasi“. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Teknik kedua, dengan “analisis”, yaitu apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logika sehingga penyataan tadi merupakan suatu yang meyakinkan.
Dalam praktek pengembangan paragraf, kedua teknik di atas dapat dirinci lagi menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya dengan (a) memaparkan hal-hal yang khusus (umum-khusus/khusus-umum), (b) memberikan contoh, (b) menampilkan fakta-fakta, (c) memberikan alasan-alasan, dan (d) dengan bercerita, definisi luas, atau campuran. Ketiga cara tersebut dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:
1. Paragraf Perbandingan/Pertentangan
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh lantak. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda – tenda darurat.
2. Paragraf Analogi
Hidup didunia hanya sementara, ibarat seseorang yang melakukan perjalanan kemudian berhenti sejenak untuk beristirahat dan membeli bekal makanan. Begitu urusannya selesai maka harus melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan. Begitu juga hidup kita di dunia ini tidak akan lama, hanya untuk beribadah mencari bekal untuk kehidupan di akhirat. ketika waktu kematian tiba tidak ada yang bisa menolaknya. Semakin banyak amal ibadahnya, semakin baik kehidupan di akhirat
3. Paragraf Contoh
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau ”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir karena tidak memberi uang pelicin.
4. Paragraf Kausal
Mahasiswa gunadarma khususnya kelas 3EA05 hampir semua mahasiswanya rajin dalam soal absensi. Dan dalam soal bertanya ke dosen pun mereka sangat aktif. Selain itu nilai tugas dan kuis pun nilainya sangat memuaskan. Maka tidak heran mahasiswa gunadarma khususnya kelas 3EA05 mendapatkan nilai IPK yang memuaskan.
5. Paragraf Umum-khusus
Memiliki server sendiri memiliki banyak keuntungan. Salah satunya kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Meskipun demikian biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar. Biaya untuk hardware saja sudah di atas Rp 10 juta, belum lagi biaya perbulan. Selain itu kita juga membutuhkan tenaga professional untuk menjadi operatornya.
6. Paragraf khusus-umum
Sebagian besar orang tampak berjejer di pinggir jalan masuk. Sebagian lagi duduk santai di atas motor dan mobil yang diparkir seenaknya di kiri dan kanan jalan masuk. Kawasan bandara sore ini memang benar-benar telah dibanjiri lautan manusia.
7. Paragraf Klasifikasi
Berdasarkan tingkat pendidikannya, tenaga kerja yang tersedia di pasar Indonesia dapat dibagi tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah mereka yang berpendidikan dasar (SD dan SMP), yang berpendidikan menengah, dan yang berpendidikan tinggi. Kelompok yang berpendidikan rendah lebih banyak daripada kelompok yang berpendidikan menengah atau tinggi.
8. Paragraf Definisi
“Kata enzim datang dari bahasa Yunani enzymas yang bermakna mengakibatkan pergantian. Enzim inilah yang disebut unsur pembuat apel, pisang, atau buah yang lain jadi masak serta sampai selanjutnya membusuk. Enzim ada pada seluruh organisme hidup, terhitung juga ada pada tubuh kita. Tiap-tiap reaksi kimia serta biologi yang berlangsung dalam tubuh kita senantiasa memerlukan enzim sebagai katalisator, yakni zat yang sangat mungkin berlangsungnya reaksi, namun tidak turut bereaksi. Enzim terdiri dari 3 golongan, yakni enzim metabolik, enzim pencernaan, serta enzim pangan.”
9. Paragraf Proses
Hingga saat ini, bantuan untuk para korban letusan gunung merapi belum merata. Hal ini bisa disaksikan di beberapa wilayah sleman. Misalnya, di Desa P. Sampai saat ini, warga Desa P hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah belum merata
10. Paragraf Sudut pandang
Dengan tersipu Imas dan Jaka menghalau kerbau mereka ke sungai. Bersama-sama mereka memandikan kerbaunya. Mereka pun sama-sama mandi. Namun hal itu tidak lama karena hari sudah senja. Ayah Imas melinting rokok di depan gubuk kecilnya semabrai menunggu Imas pulang. Malam pun terasa mulai sunyi. Dari tepi hutan terdengar lolongan anjing.
11. Paragraf Klimaks
Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club.
12. Anti klimaks
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang
Minggu, 17 November 2013
Gagal dan Bangkit Lagi !!
(1)Pada suatu sore, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. (2)Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung. Dia terlihat berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu. Sebentar-sebentar, (3)ia terduduk dan menghela napas panjang. Kegiatan itu diulangnya berkali-kali, (4)seakan dia tidak tahu apa yang hendak dilakukannya.
Saat pikirannya sedang menerawang entah ke mana, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat dia duduk. Dengan perasaan kesal, (5)ia pun kemudian iseng mengambil sebatang ranting dan menumpahkan rasa kekesalannya pada sarang laba-laba itu. Maka, sarang itu pun dirusak tanpa ampun.
Seusai melepaskan kejengkelannya, perhatian pemuda itu teralih sementara untuk mengamati (6)ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya?(7) Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit, atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?(8) Rasa penasaran itu rupanya segera mendapatkan jawaban. (9)Tak lama, si laba-laba tampak kembali ke tempatnya semula. Laba-laba itu mulai mengulangi kegiatan yang sama, merayap(10)-merajut(11)-melompat. Setiap helai benang dipintalnya (12)dari awal(13), semakin lama semakin lebar (14)dan tanpa kenal lelah laba-laba itu kembali menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.
Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi(15) dengan semangat penuh untuk memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk (16)kedua kalinya. Dengan perasaan puas (17)namun penuh rasa ingin tahu, diamati (18)ulah si laba-laba. Apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah sarangnya dirusak untuk kedua kalinya?(19)
Ternyata untuk (20)ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya kembali, memulai dari awal. Dengan bersemangat merayap(21)-merajut(22)-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, laba-laba itu memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.
Setelah melihat dan mengamati ulah laba-laba tersebut dalam membangun sarang yang telah hancur untuk (23)ketiga kalinya. Saat itulah si pemuda mendadak tersadarkan. Tidak peduli sarang laba-laba dirusak atau dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, telah membuka kesadaran si pemuda.
Hal itu menimbulkan perasaan malu dirinya. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan !(24) Maka, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, “Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi !(25) Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali (26)dari setiap kehancuran !”(27) Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai (28)dari awal lagi, tanpa putus asa.
1. Pada sore hari (Alasan : Karena pada suatu sore merupakan kesalahan diksi)
2. Pada (Alasan : Kata dari lebih tepat untuk kata tempat, terjadi kesalahan diksi)
3. Dia (Alasan : Kata ia tidak baku, dan untuk kata panggilan didepan harus Kapital)
4. seakan-akan (Alasan : Harusnya merupakan kata yang dibentuk dari pemajemukan dan pengulangan)
5. Dia (Alasan : Kata ia tidak baku, dan untuk kata panggilan didepan harus Kapital)
6. tingkah laku (Alasan : Kata ulah tidak baku)
7. . (Alasan : kesalahan pada tanda baca, seharusnya diakhiri oleh titik (.))
8. . (Alasan : kesalahan pada tanda baca, seharusnya diakhiri oleh titik (.))
9. Tidak (Alasan : Kata tak tidak baku)
10. , (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,))
11. , dan (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,) juga ditambahkan kata dan)
12. kembali (Alasan : Kesalahan diksi, karena kata dari seharusnya untuk menghubungkan dengan kata tempat)
13. . (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
14. , (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya memakai tanda (,))
15. , (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya memakai tanda (,))
16. ke-dua (Alasan : Dalam tingkatan harus memakai tanda (-)
17. tetapi (Alasan : Kesalahan diksi, seharusnya untuk penghubung memakai kata tetapi, bukan namun, namun untuk di awal kalimat)
18. tingkah laku (Alasan : Kata ulah tidak baku)
19. (Alasan : kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh titik(.))
20. ke-tiga (Alasan : Dalam tingkatan harus memakai tanda (-))
21. (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,))
22. dan (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,) juga ditambahkan kata dan)
23. ke-tiga (Alasan : Dalam tingkatan harus memakai tanda (-))
24. (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
25. (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
26. oleh (Alasan : Kesalahan diksi, karena kata dari seharusnya untuk menghubungkan dengan kata tempat)
27. (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
28. kembali (Alasan : Kesalahan diksi, karena kata dari seharusnya untuk menghubungkan dengan kata tempat)
Rabu, 13 November 2013
Tulisan Perilaku Konsumen
PENDAHULUAN PERILAKU KONSUMEN
1. Pengertian Perilaku Konsumen dan Cakupan Ilmu Perilaku Konsumen.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Secara sederhana, perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses mendahului dan mengikuti tindakan ini. Contohnya septian setelah melihat pameran komputer, merasa tertarik dan percaya bahwa merek komputer tertentu sangat andal, merasa menyenangi, kemudian memutuskan untuk membeli, menggunakannya. Setelah 3 tahun menjadi bosan kemudian menukarnya dengan komputer yang baru atau menjualnya.
Ruang Lingkup Perilaku Konsumen merupakan studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Mereka juga harus tahu untuk apa mereka membeli, dan juga apa manfaat yg mereka peroleh.
2. Siapa Sebenarnya Konsumen Itu dan Apa Saja Ciri-Ciri Konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali maka dia disebut pengecer atau distributor. Jika dilihat dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaituPerilaku Konsumen Rasional, Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
- barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen,
- barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen,
- mutu barang terjamin,
- harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
Perilaku Konsumen Irasional, Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu :
- tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik,
- memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen,
- ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon,
- prestise atau gengsi.
Ciri-ciri konsumen ada 2 wujudnya :
- Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
- Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Menurut Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, tapi hanya 5 kategori yang saya muat di sini, yaitu :
1. Berpikir jangka pendek , ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
2. Tidak terencana, hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).
3. Suka berkumpul, masyarakat indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
4. Gagap teknologi , sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai
teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lainnya.
5. Gengsi , Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
3. Kekuatan utama dalam mempertajam penelitian tentang konsumen.
Membantu mereka untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus dengan kepuasan konsumen. Implikasi yang banyak disarankan untuk menjadikan pemasaran berhasil adalah kenalilah konsumen anda, berilah apa yang mereka inginkan, gunakan media yang menjadi sasaran dan media baru, gunakan non-media, capailah konsumen di toko, tajamkan promosi, bekerja sama dengan pengecer.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://baddaysp.blogspot.com/2012/10/aspek-aspek-dalam-ilmu-perilaku-konsumen.html
http://toya-lebang.blogspot.com/2013/09/tugas-perilaku-konsumen-softskill.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://forum.kompas.com/urban-life/34622-10-perilaku-konsumen-indonesia.html
http://liaquhmutz.blogspot.com/2013/09/perilaku-konsumen.html
Jumat, 08 November 2013
kunci bahagia itu ikhlas bahasa indonesia
Kunci bahagia itu ikhlas
Bila keadaan yang sekarang kita rasakan sangat menyiksa, membuat kita tidak bahagia, yang ada dalam benak kita pasti ingin mencari suasana baru yang nyaman, damai, tentram nan bahagia, inilah naluriah manusia yang ada di dunia ini.
Namun tidak sedikit orang yang gagal dalam menghadapi persoalan hidupnya, bahkan kita sering mendengar berita di televisi banyak diantara kita yang bunuh diri, membunuh, merampok, bahkan memperkosa. Penyebabnya tidak lain adalah ketidakpuasaan yang selama ini kita dapatkan, suami istri yang tadiknya harmosnis bahkan saling bunuh menbunuh, anak dan orang tua saling bertengkar, sesama pembisnis bersaing tidak sehat.
Ketidakpuasaan yang selama ini dirasakan hanya akan menimbulkan problema baru, bahkan fatal akibatnya sebagaimana di sebutkan di atas, orang yang selama hidupnya selalu tidak puas dalam agama di sebut sebagai orang yang kufur nikmat atau tepatnya di menerima segala pemberian dari allah swt.
Ketika mendapatkan rizki sedikit mengeluh, ketika banyak tidak bersyukur, seorang suami yang memliki istri solehah tidak bersyukur namun berselingkuh dengan wanita lain, sehingga perceraian terjadi, sebagai orang yang beragama yakni mengimani adanya tuhan yang kita benamkan dalam dada, seharusnya tidak ada kata kecewa, tidak puas bahkan menyesal.
Segala yang kita dapatkan semata-mata hanyalah pemberian dari allah swt, kita tidak pernah meminta tangan, kaki, mata, hidung namun allah memberinya dengan sempurna bahkan sehat, perumpamaan ini hendaklah kita pikirkan dalam-dalam, hanya allah lah semata yang berkehendak atas apa yang selama ini kita terima. Makanan, sebagai rizki kita,istri sebagai pelengkap hidup kita, lalu di tambah lagi dengan kehadiran anak-anak dan kesehatan.
Tidaklah pantas seorang yang mengakui adanya allah lalu sholat beribadah dan beramal sholeh mengucapkan penyesalan selama hidupnya bahkan berbuat yang di haramkan allah, jika saja kita menerima dengan ridho rela pemberian dari allah semata-mata allah jua yang akan membalasnya, namun kita sering tergoda oleh rayuan dan bisikan syetan sehingga banyak prasangka, bahkan buruk sangka terhadap keputusan allah yang meciptakan dan mengatur hidup kita.
Sudahlah, tidak perlu kita sesali apa yang sudah kita lakukan dan allah berikan, tinggal kita menerima pemberian dari allah dengan ikhlas maka allahpun akan membalas sikap baik kita dalam menerima ketentuaNya, karena pada hakikatnya allah jua yang memberi ujian dan nikmat kepada kita selaku hambaNya. Sehingga tidak ada pilihan lain yang perlu kita lakukan kecuali menerima dengan ikhlas takdir dari allah baik itu buruk maupun takdir baikNya, buang jauh-jauh rasa hati yang membuat kita semakin terpuruk, kecewa, benci, galau, menyesal dll.
Pupuk dan rawatlah allah dalam hati kita, semakin dekat denganNya semakin tenang dan iklas menerima pemberian dari allah baik nikmatNya dan UjianNya. Semoga kita bisa, amin. walallualam
kalimat tidak efektif nya adalah : buang jauh - jauh rasa hati yang membuat kita semakin terpuruk,kecewa,beci,galau,menyesal.
seharus nya buang sejauh mungkin rasa hati yang membuat kita semakin terpuruk , kecewa ,benci , galau , menyesal.
kalimat efektif nya adalah :bila keadaan sekarang kita rasakan sangat menyiksa
seharus nya bila keadaan sekarang kita rasakan sangat tersiksa
Sabtu, 02 November 2013
segmentasi pasar dan pembelian yang berkaitan dengan perilaku konsumen
SEGME NTASI PASAR Segmentasi pasar dan keanekaragaman pasar merupakan dua konsep yang saling mengisi. Tanpa pasar yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda, hanya sedikit alasan untuk mengadakan segmentasi pasar.
Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu penawaran produk atau bauran pemasaran yang sama kepada setiap orang. Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
DEFINISI SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap yaitu:
1. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
2. Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
3. Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.
Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
• Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk melaksanakannya.
• Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
• Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke segmen pasar yang berbeda.
• Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang dilakukan organisasi nirlaba dan media.
• Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan dana pada “para penyumbang besar”.
• Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?
Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.
Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset segmentasi digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai surat kabar dan majalah untuk:
1. Menutup kesenjangan produk,
2. Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
3. Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan temuan-temuan untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang serupa.
DASAR SEGMENTASI PASAR
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain:
• Usia,
• Gender (jenis kelamin),
• Status perkawinan,
• Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4. Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
5. Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek,seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7. Segmentasi Situasi Pemakaian
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.
8. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
• Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.
• Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
• VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.
KRITERIA UNTUK MEMBIDIK SEGMEN PASAR SECARA EFEKTIF
Untuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
1. Dapat diidentifikasi,
2. Mencukupi (dari sudut ukuran),
3. Stabil atau bertumbuh,
4. Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari sudut media maupun biaya.
MELAKSANAKAN STRATEGI SEGMENTASI
Strategi Pemasaran yang Berbeda (Differential Marketing) adalah menentukan target beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.
Strategi Pemasaran Terpusat (Concentrated Marketing) adalah menentukan target hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.
Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih luas Perilaku Konsumen dalam Menentukan Keputusan Pembelian untuk Produk Sepatu
I. Latar Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasa-ran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan kon-sumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang me-ningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.
Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika Anda sungguh-sungguh mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Jangan lupa bahwa yang “membayar” gaji kita dan memungkin bisnis ini berjalan adalah konsumen.
Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas konsumen Kondisi ini mendorong perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terha-dap konsumen , sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu pro-duk mie. Tingginya pangsa pasar menuntut perusahaan harus selalu mengevaluasi dan mema-tangkan strategi pemasaran yang dijalankannya.
II. Isi
Perilaku konsumen merupakan suatu karakteristik tertentu, pola pikir, cara pandang ataupun budaya yang ada dalam suatu masyarakat dalam suatu segmen tertentu. Berkaitan dengan hal ini perusahaan hendaknya memahami perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk ter-tentu. Pendapat para ahli bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan kepu-tusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipen-garuhi lingkungan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Disini perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian pada suatu produk sepatu. Konsumen dalam menentukan keputusan dalam pembelian ada beberapa pros-es yang mendasari pengambilan keputusan yaitu :
1. Pengenalan masalah (problem recognition) konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa ada pengenalan masalahyang muncul, konsumen tidak dapat menentukan suatu produk yang akan dibeli kali ini produk sepatu.
2. Pencarian informasi (information scure) setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Pencarian informasi dapat berasal dalam memori (internal) dan berdasar-kan pengalaman orang lain (eksternal)
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai ma-cam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasala-han yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alter-natif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dila-kukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
III. Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami an-tara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam individu. Apabila konsumen kebutu-hannya tidak terpenuhi, dia akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi, konsumen akan memperlihatkan perilaku yang menyenangkan sebagai wujud dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan sesuatu yang fundamental yang mendasari perilaku konsumen. Tanpa mengetahui kebutuhan konsumen tidak mungkin dapat memahami perilaku konsumen. Kebutu-han konsumen mengandung elemen dorongan biologis, psikologis dan sosial.
IV. Empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk menca-pai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau keja-dian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan terse-but.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Proses pengambilan keputusan pembelian
V. Proses pengambilan keputusan pembelian
Suatu keputusan dalam membuat keputusan pembelian dalam suatu produk sepatu ada bebe-rapa yang sering ada pada diri konsumen sebelum melakukan pembelian pada produk sepatu yaitu:
1. Pengenalan Kebutuhan, disini konsumen mengenali sebuah kebutuhan yang ingin dia capai disini konsumen difokuskan kepada suatu produk sepatu. Disini konsumen akan mencari sepatu jenis apa dan model apa yang ia butuhkan.
2. Pencarian informasi, disini konsumen akan mencari informasi yang bersifat komersial yaitu dari iklan maupun dari pihak teman sang calon konsumen. Disini konsumen akan mencari tahu informasi tentang produk sepatu tertentu dan yang mana yang memiliki kualitas baik dan tahan lama disini juga konsumen akan mencari tahu informasi tentang harga produk sepatu tersebut. Dan mencari tahu informasi tentang jenis dan model yang sedang trend dipasaran, disini kon-sumen akan mencari tahu informasi yang sangat akurat.
3. Pengevaluasian alternative disini konsumen akan mencari merek merek alternative jika me-rek yang pihak konsumen ingin kan memiliki harga yang cukup tinggi dan tidak cukup dengan keuangan konsumen disini biasanya konsumen akan mencari merek-merek alternative merek yang sama persis dengan jenis dan bentuk yang konsumen inginkan, jika keuangan tidak me-madai.
4. Keputusan pembelian setelah proses yang sebelumnya sudah dilakukan konsumen dalam mencari produk sepatu yang diingikan disinilah keputusnya dalam hal membeli produk sepatu tersebut dengan klasifikasi merek-merek yang sudah di cari tahu dan informasi harganya.
5. Perilaku setelah pembelian disini konsumen akan merasakan kepuasan jika produk sepatu yang ia beli sangat memuaskan dan memiliki kinerja yang baik pada produk sepatu tersebut, misalnya awet tahan lama, kuat, dll.
Selain itu keputusan konsumen kadang dipengarui sebuah motivasi untuk membeli suatu produk sepatu tersebut, dan ada juga dorongan dari pihak eksternal atau pihak teman yang sudah merasakan produk sepatu tersebut jika informasi tidak diingin maka keputusan pembelian akan sedikit tergangu karena keputusan pembelian
Kesimpulan
sebuah keputusan dalam pembelian suatu produk sepatu sangat bergantung pada kebutuhan dan sumber informasi dan pihak external maupun internal juga sangat berpengaruh dalam hal keputusan pembelian produk sepatu tersebut disini akan menjadi keputusan yang sangat sulit karena ada nya promosi dan diskon yang sangat tinggi dan tuntutan kebutuhan atau trend ten-tang produk sepatu selepas itu pihak eksternal juga mampu menpengarui pembelian dari infor-masi yang diberikan setelah pemakaian produk sepatu merek tertentu disini juga konsumen se-belum melakukan keputusan dalam membeli suatu produk sepatu juga ada alternative yang da-pat ia pilih yaitu merek-merek yang lain yang sama bentuk dan jenis yang diinginkan jika keua-ngan kurrang mencukupi untuk membeli salah satu merek yang di inginkan.
VI. Kesimpulan
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen.
Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan keja-dian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan me-reka ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan ke-giatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan memper-gunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku kon-sumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan public.
VII. Daftar Pustaka
http://kumpulantugasekonomi.blogspot.com/2010/02/makalah-perilaku-konsumen-memahami.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
www.scribd.com dan buku perilaku konsumen karangan :John JOI Ihalauw
http://kumpulantugasekonomi.blogspot.com/2010/02/makalah-perilaku-konsumen-memahami.html
Jumat, 01 November 2013
Artikel Kesalahan
Ditemukan,
Embrio Dinosaurus Tertua di Dunia
(1)
Sejumlah ahli paleontologi, atau disebut pula dengan ahli fosil, baru-baru ini
mengidentifikasi embrio dinosaurus tertua di dunia. Hal itu dipaparkan di
Journal of Vertebrate Paleontology.
(2)
Embrio yang jumlahnya lebih dari satu itu, ditemukan dalam telurnya dan masih
terawat dengan baik. Diperkirakan usianya sesuai dengan jaman di mana
dinosaurus masih berkeliaran, sekitar 190 juta tahun yang lampau. Peneliti
mengatakan, sampai saat ini, embrio tersebut adalah embrio tertua untuk
vertebrata darat. Lalu, dinosaurus jenis apa yang memiliki embrio tertua itu?
Massospondylus, salah satu leluhur raksasa dari kelompok prosauropod,
dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan. Cukup mudah mengenali Sauropoda.
(3)
Ia mempunyai empat kaki, berleher dan berekor panjang.
(4)
Profesor Robert Reisz dari University of Toronto Mississauga bersama beberapa
rekannya adalah sang penemu embrio.
(5)
Mereka menemukannya saat tengah menganalisis fosil telur yang ditemukan di
Afrika Selatan.
(6)
Ketika itu, Asisten Reisz, Diane Scott, langsung mengamatinya dengan mikroskop
berkemampuan tinggi yang dikompilasi dengan ilustrasi. "Saya yakin tidak
ada orang lain yang melakukan pekerjaan ini sebelumnya," kata Reisz.
(7)
Embrio yang ditemukan timnya masih terjaga baik dan memiliki rekonstruksi
kerangka secara lengkap beserta anatominya secara rinci. Dari temuan tersebut,
embrio Massospandylus diketahui memiliki panjang nyaris delapan inci, berkaki
empat, leher relatif panjang, besar kepalanya tak proporsional. Sebaliknya,
fosil Massospandylus dewasa mempunyai panjang 16,5 kaki, kepalanya relatif
kecil, berleher panjang, kemungkinan berjalan hanya dengan dua kakinya.
(8)
Dengan temuan ini, dapat disimpulkan sementara bahwa ketika embrio tersebut
dewasa, leher dan tulang belakangnya tumbuh sangat cepat dibandingkan tungkai
depan dan kepala mereka.
(9)
"Proyek ini membuka jendela baru tentang sejarah awal dan evolusi
dinosaurus," ujar Reisz. "
(10)
Prosauropod adalah dinosaurus pertama yang memiliki keanekaragaman secara luas.
(11) Mereka juga menjadi kelompok yang mudah
tersebar, sehingga biologi mereka sangat menarik untuk diteliti karena mewakili
awal kehidupan dinosaurus di jaman purba," kata tandasnya. (MSNBC)
Penjelasan
dan Pembenaran Kalimat/gramatikal.
1. Sejumlah
ahli paleontologi, atau disebut pula dengan ahli fosil = S
baru-baru
ini = Ket. Waktu
mengidentifikasi
= P
embrio
dinosaurus tertua = O
di
dunia = Ket. Tempat
Sejumlah
ahli paleontologi, atau disebut pula dengan ahli fosil, baru-baru ini
mengidentifikasi embrio dinosaurus tertua di dunia. : Merupakan kalimat majemuk
setara karena menggunakan konjungsi “atau”, dan juga maerupakan kalimat aktif
transitif. Penggunaan kalimat tidak tepat baru- baru seharusnya belum lama.
2. Embrio
yang jumlahnya lebih dari satu itu = S
ditemukan
= P
dalam
telurnya = Ket.Waktu
dan
masih terawat dengan baik. = Keterangan
Embrio
yang jumlahnya lebih dari satu itu, ditemukan dalam telurnya dan masih terawat
dengan baik. Merupakan kalimat intransitive karena tidak memerlukan objek. :
Merupakan kalimat majemuk setara karena menggunakan konjungsi “dan”.
3. Ia
= S
mempunyai
= P
empat
kaki, berleher dan berekor panjang = O
Ia
mempunyai empat kaki, berleher dan berekor panjang. : Merupakan kalimat majemuk
setara karena menggunakan konjungsi “dan”.
4. Profesor
Robert Reisz dari University of Toronto Mississauga bersama beberapa rekannya =
S
adalah
sang penemu embrio = Kb/P
Profesor
Robert Reisz dari University of Toronto Mississauga bersama beberapa rekannya
adalah sang penemu embrio. : merupakan kalimat intransitif yaitu hanya memiliki
subjek dan predikat.
5. Mereka
= S
menemukannya
= S
saat
tengah menganalisis fosil telur = Ket. Waktu
ditemukan
= P
di
Afrika Selatan = Ket.
Tempat
Mereka menemukannya saat tengah menganalisis fosil telur yang ditemukan di
Afrika Selatan. : penulisan kalimat yang tidak tepat,terdapat 2 subjek.
Seharusnya : penemuan mereka itu. Merupakan kalimat majemuk tak setara.
6. Ketika
= konj
asisten
Reisz, Diane Scott = S
mengamatinya
= S
dengan
mikroskop berkemampuan tinggi yang dikompilasi dengan ilustrasi = pelengkap
Ketika
itu, Asisten Reisz, Diane Scott, langsung mengamatinya dengan mikroskop
berkemampuan tinggi yang dikompilasi dengan ilustrasi. : kalimat tidak lengkap,karena
tidak memiliki predikat. Mengamatinya merupakan penggabungan dari predikat dan
objek. Termasuk kalimat majemuk tak setara karena memiliki konjungsi “ketika”.
7. Embrio
= S
ditemukan
= P
timnya
= O
masih
terjaga baik = Ket. Sifat
memiliki
= P
rekonstruksi
kerangka = O
secara
lengkap beserta anatominya secara rinci = Ket
Embrio
yang ditemukan timnya masih terjaga baik dan memiliki rekonstruksi kerangka
secara lengkap beserta anatominya secara rinci. : merupakan kalimat majemuk
setara karena menggunakan konjungsi “dan”.
8. Dengan
temuan ini = S
disimpulkan
= P
embrio
tersebut dewasa = S
leher
dan tulang belakangnya = pelengkap
tumbuh
= P
sangat
cepat dibandingkan tungkai depan dan kepala mereka = keterangan
Dengan
temuan ini, dapat disimpulkan sementara bahwa ketika embrio tersebut dewasa,
leher dan tulang belakangnya tumbuh sangat cepat dibandingkan tungkai depan dan
kepala mereka. : merupakan kalimat majemuk campuran karena memiliki konjungsi
“ketika”, “dan”.
9. Proyek
ini = S
Membuka
= P
jendela
baru = O
tentang
sejarah awal dan evolusi dinosaurus = pelengkap
Proyek
ini membuka jendela baru tentang sejarah awal dan evolusi dinosaurus :
merupakan kalimat majemuk setara, terdapat kjonjungsi “dan”.
10. Prosauropod
= S
adalah
dinosaurus pertama yang memiliki keanekaragaman secara luas = P
Prosauropod
adalah dinosaurus pertama yang memiliki keanekaragaman secara luas : merupakan
kalimat intransitive, karena hanya memiliki subjek dan predikat.
11. Mereka
= S
Menjadi
= P
kelompok
yang mudah tersebar = O
sehingga
biologi mereka sangat menarik untuk diteliti karena mewakili awal kehidupan
dinosaurus di jaman purba = keterangan
Mereka
juga menjadi kelompok yang mudah tersebar, sehingga biologi mereka sangat
menarik untuk diteliti karena mewakili awal kehidupan dinosaurus di jaman purba
; merupakan kalimat majemuk tak setara karena memiliki konjungsi “sehingga”,
“karena”
Sumber : http://id.news.yahoo.com/viva/20101112/ttc-ditemukan-embrio-dinosaurus-tertua-d-078ed6a.html
Langganan:
Postingan (Atom)