Sabtu, 26 Oktober 2013

Bahasa indonesia Artikel Berita


Nama :  Digjatullah M Idham Arafat
NPM: 12211074

Jokowi Effect: Voorijder Hilang Berganti Pasukan Pemburu Berita


Jakarta - Biasanya para pejabat selalu menggunakan pasukan pengawalan atau voorijder dalam menjalankan tugas dinas sehari-hari. Voorijder adalah petugas pembuka jalan yang bertugas juga melakukan pengawalan keamanan. Hal ini dilakukan guna menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas si pemangku jabatan.

Namun, ada yang beda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi lebih sering terlihat tanpa pengawalan ketika melaksanakan tugas dinasnya. Seperti Minggu (4/11/2012), Jokowi mengunjungi syukuran Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya kali ini tidak ada satu pun pengawalan voorijder yang tampak, biasanya dua motor aparat mengawal dari belakang.

Jokowi datang menggunakan mobil Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1123 RFR. Di belakangnya ada satu mobil Innova hitam lagi berisi pengawalnya. Tak ada sirine voorijder.

Yang ada malah sederet mobil media berbaris rapi mengekor mobil Jokowi. Petugas voorijder yang identik dengan pengawalan para pejabat hilang, berganti dengan sedikitnya 5 mobil 'pasukan' pemburu berita. Kehadiran mobil jurnalis dari berbagai stasiun televisi beserta perlengkapannya itu menarik perhatian masyarakat yang menyambut Jokowi. Jokowi yang suka merahasiakan agendanya membuat awak media tak mau kecolongan.

Bahkan gara-gara tidak menggunakan voorijder, Jokowi pernah mengalami kemacetan saat melintas di jembatan layang Tebet menuju Casablanca. Saat itu Jokowi usai berkunjung ke kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, Jokowi berjanji tidak menggunakan voorijder yang kadangkala memicu macet. Setelah menang quick count, janji itu diulanginya lagi.

"Tidak pakai pengawalan," ucap Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No 22, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). Menurut Jokowi, penggunaan pengawalan bukanlah gayanya.

Bahkan tak cuma acara resmi, pasukan pemburu berita itu juga mengintil sampai acara undangan pernikahan yang didatangi Jokowi. Seperti hari ini, saat Jokowi ke gedung Manggala Wanabhakti untuk menghadiri acara hajatan pernikahan putri Irjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Eddy Suseno yang menikahkan putri perempuannya Novita Dwi Handayani dengan Redi Dafrianto.

Para pemburu berita setia menunggu Jokowi bersalaman, makan hingga akhirnya wawancara usai Jokowi keluar dari gedung itu.

http://news.detik.com/read/2012/11/04/153241/2080990/10/jokowi-effect-voorijder-hilang-berganti-pasukan-pemburu-berita?991104topnews


Dalam artikel ini saya akan menganalisis dari segi diksi (pilihan kata) bahasa Indonesia meliputi :

a. Baku atau tidak baku
BAKU                        TIDAK BAKU
Kadang kala            Kadangkala
(dipisahkan)

b. Idiom
  -Terdapat idiom (ekspresi, kata atau frasa) yaitu,
Pemangku jabatan artinya adalah orang yang punya kekuasaan atau menduduki sebuah jabatan.
  -Pemburu berita artinya orang yang pekerjaannya mencari cari berita  (wartawan / jurnalis).
  -Awak media artinya rekan - rekan media atau pers.

c. Gaya bahasa
      Gaya bahasa yang digunakan belum cukup baik karena terdapat bahasa sehari hari yang sebaiknya tidak terdapat dalam penulisan artikel tersebut tetapi tetap digunakan. Contoh  terdapat kata:
· Kecolongan => seharusnya diganti ketinggalan (paragraph 4), dan
· Mengintil => seharusnya diganti mengikuti ( paragraph 8).





Sumber Artikel: Koran Harian Suara Merdeka Edisi  18 November 2012
Hasil analisis sinonim pada artikel Urip iku Urup sebagai berikut.
1. Satu diantara puluhan kearifan budaya likal yang berasal dari nenk moyang kita dari jawa adalah urip iku urup. Maksudnya, menurut pendapat Prof Dr Toeti Heraty Rooseno filsuf dari AIPI ketika tampil pada diskusi panel di UNDIP, hidup adalah nyala. Berarti dinamis, menerangi alam, tetapi juga suatu saat pasti padam atau mati.

· Sinonim antara kata yang satu dengan kata yang lain yaitu kata padam yang mengacu pada pembaca artikel ini.
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata yang lain yaitu kata mati yang mengacu pada pembaca artikel ini.

.........Buat apa kita senyum dan ketawa bahagia, tatkala ternyata disekitar kita banyak banyak orang menangis, sengsara, dan merana.
Terdapat:
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata yang lain yaitu kata sengasara yang mengacu pada pembaca dan penulis artikel ini.
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata yang lain yaitu kata merana yang mengacu pada pembaca dan penulis artikel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar