Nama : Digjatullah M Idham Arafat
NPM: 12211074
Jokowi Effect: Voorijder Hilang Berganti
Pasukan Pemburu Berita
Jakarta - Biasanya para pejabat selalu
menggunakan pasukan pengawalan atau voorijder dalam menjalankan tugas dinas
sehari-hari. Voorijder adalah petugas pembuka jalan yang bertugas juga
melakukan pengawalan keamanan. Hal ini dilakukan guna menjamin keselamatan dan
kelancaran lalu lintas si pemangku jabatan.
Namun, ada yang beda dengan Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo. Jokowi lebih sering terlihat tanpa pengawalan ketika
melaksanakan tugas dinasnya. Seperti Minggu (4/11/2012), Jokowi mengunjungi
syukuran Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Dalam kunjungannya kali ini tidak ada satu pun pengawalan voorijder yang tampak,
biasanya dua motor aparat mengawal dari belakang.
Jokowi datang menggunakan mobil Kijang
Innova hitam bernomor polisi B 1123 RFR. Di belakangnya ada satu mobil Innova
hitam lagi berisi pengawalnya. Tak ada sirine voorijder.
Yang ada malah sederet mobil media berbaris
rapi mengekor mobil Jokowi. Petugas voorijder yang identik dengan pengawalan
para pejabat hilang, berganti dengan sedikitnya 5 mobil 'pasukan' pemburu
berita. Kehadiran mobil jurnalis dari berbagai stasiun televisi beserta
perlengkapannya itu menarik perhatian masyarakat yang menyambut Jokowi. Jokowi
yang suka merahasiakan agendanya membuat awak media tak mau kecolongan.
Bahkan gara-gara tidak menggunakan
voorijder, Jokowi pernah mengalami kemacetan saat melintas di jembatan layang Tebet
menuju Casablanca. Saat itu Jokowi usai berkunjung ke kawasan Bukit Duri,
Tebet, Jakarta Selatan.
Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI
Jakarta lalu, Jokowi berjanji tidak menggunakan voorijder yang kadangkala
memicu macet. Setelah menang quick count, janji itu diulanginya lagi.
"Tidak pakai pengawalan," ucap
Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No 22, Jakarta Pusat,
Kamis (20/9/2012). Menurut Jokowi, penggunaan pengawalan bukanlah gayanya.
Bahkan tak cuma acara resmi, pasukan pemburu
berita itu juga mengintil sampai acara undangan pernikahan yang didatangi
Jokowi. Seperti hari ini, saat Jokowi ke gedung Manggala Wanabhakti untuk
menghadiri acara hajatan pernikahan putri Irjen Kementerian Perdagangan
(Kemendag) Eddy Suseno yang menikahkan putri perempuannya Novita Dwi Handayani
dengan Redi Dafrianto.
Para pemburu berita setia menunggu Jokowi
bersalaman, makan hingga akhirnya wawancara usai Jokowi keluar dari gedung itu.
http://news.detik.com/read/2012/11/04/153241/2080990/10/jokowi-effect-voorijder-hilang-berganti-pasukan-pemburu-berita?991104topnews
Dalam artikel ini saya akan menganalisis dari
segi diksi (pilihan kata) bahasa Indonesia meliputi :
a. Baku atau tidak baku
BAKU TIDAK BAKU
Kadang kala Kadangkala
(dipisahkan)
b. Idiom
-Terdapat
idiom (ekspresi, kata atau frasa) yaitu,
Pemangku jabatan artinya adalah orang yang
punya kekuasaan atau menduduki sebuah jabatan.
-Pemburu
berita artinya orang yang pekerjaannya mencari – cari berita (wartawan / jurnalis).
-Awak
media artinya rekan - rekan media atau pers.
c. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan belum cukup baik karena terdapat bahasa
sehari – hari yang sebaiknya tidak terdapat dalam penulisan artikel tersebut
tetapi tetap digunakan. Contoh terdapat
kata:
· Kecolongan => seharusnya diganti
ketinggalan (paragraph 4), dan
· Mengintil => seharusnya diganti
mengikuti ( paragraph 8).
Sumber Artikel: Koran Harian Suara Merdeka
Edisi 18 November 2012
Hasil analisis sinonim pada artikel “Urip iku Urup” sebagai
berikut.
1. Satu diantara puluhan kearifan budaya
likal yang berasal dari nenk moyang kita dari jawa adalah urip iku urup.
Maksudnya, menurut pendapat Prof Dr Toeti Heraty Rooseno filsuf dari AIPI
ketika tampil pada diskusi panel di UNDIP, hidup adalah nyala. Berarti dinamis,
menerangi alam, tetapi juga suatu saat pasti padam atau mati.
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata
yang lain yaitu kata “padam” yang mengacu pada pembaca artikel ini.
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata
yang lain yaitu kata “mati” yang mengacu pada pembaca artikel ini.
.........”Buat apa kita senyum dan ketawa
bahagia, tatkala ternyata disekitar kita banyak banyak orang menangis,
sengsara, dan merana”.
Terdapat:
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata
yang lain yaitu kata “sengasara” yang mengacu pada pembaca dan penulis artikel ini.
· Sinonim antara kata yang satu dengan kata
yang lain yaitu kata “merana” yang mengacu pada pembaca dan penulis artikel ini.